SINGKONKEJU

Kamis, 09 Agustus 2012

BAGAIMANA MENGETAHUI LAILATUL QODAR

Pertama ; dalam riwayat imam Ahmad, Rasulullah saw bersabda bahwa lailatul Qodar turun pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Terutama pada malam-malam yang ganjil; ke sembilan, ketujuh, kelima, ketiga atau pada malam yang paling akhir.
Kedua ; Sebagian besar ulama’ meyakini bahwa malam Lailatul qodar itu turun pada malam ke 27 dari bulan Ramadhan. Dasar keyakinan itu adalah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Tirmizi bahwa Ziir Ibnu Jubais berkata kepada Ubai Ibnu Kaab bahwa saudara Ibnu Masud berkata: “Barang siapa (tidak pernah tidur malam) sepanjang tahun pasti akan mendapatkan malam Lailatul Qadar. Ubai berkata: semoga Allah swt. mengampuni Abi Abdirrohman (Ibnu MAsud). Dia sebenarnya mengetahui bahwa malam lailatul qadar itu turun pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Bahkan ia tahu bahwa lailatul qadar itu turun pada tanggal 27 Ramadhan. (tapi ia tidak menerangkan hal itu) supaya orang-orang tidak hanya bangun di malam itu saja. (untuk menguatkan perkataannya ini ) Ubai kemudian berrsumpah bahwa malam itu jatuh pada malam 27 Ramadhan. Ziir berkata kepada Ubai: dengan apa kau bisa berkata demikian wahai Abu Mundzir ? Ubai menjawab : dengan tanda-tanda yang telah diberitahukan oleh Rasulullah saw. yakni bahwa matahari pada waktu itu terbit dengan tanpa cahaya.
Ketiga : hal yang juga menandai hadirnya malam lailatul qadar ini, bisa di intip dari kenyataan alam; jika di pagi harinya matahari agak suram dan cahayanya tidak begitu terang , berarti di malam harinya, lailatul qadar telah turun. Itulah seperti yang di terangkan dalam riwayat berikut:
  1. Riwayat Ibnu Abbas bahwa Rasululah saw. bersabda : Malam lailatul qadar hawanya sedang; tidak panas dan tidak dingin. Dan dipagi harinya matahari terbit dengan cahaya yang agak lemah dan kemerah-merahan. 
  2. Riwayat Jabir Ibnu Abdullah: Rasulullah saw. bersabda bahwa beliau melihat lailatul qadar , hawanya sedang, tidak panas dan tidak dingin. Cerah seperti berbulan. Pad waktu itu syetan pada terdiam hingga terbit fajar.
    Jabir ra. dalam sebuah riwayat berkata : “saya pernah menyaksikan malam laulatul qadar. (Namun entah ) malam itu (tiba-tiba) hilang dari ingatan saya. (yang jelas) malam itu jatuh pada sepuluh hari terakhir dari malam-malam (bulan Ramadhan). Ia tampak cerah dan terang. Tidak panas dan tidak dingin . Terlihat seperti di sinari bulan. Pada waktu itu, tidak keluar syetan-syetan malam , hingga cahaya fajar memancar.”
     PENUTUP
    Yang jelas, rahasia disembunyikannya lailatul qadar ini, banyak hikmahnya. Seperti disembunyikannya waktu kapan dari setiap hamba ini akan mati. Diantara hikmah yang paling pokok adalah agar masing-masing dari hamba ini kian bersungguh-sungguh untuk meningkatkan amal soleh dan menjauhi segala macam bentuk kemungkaran , sebagaimana ia harus bersungguh-sungguh dalam mengintai malam lailatul qadar. Seperti yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw. :
    تحروا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان
    Artinya : Intailah malam lailatul qadar, pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts