SINGKONKEJU

Senin, 28 Oktober 2013

Secercah Sinar

Dulu aku berdiri di antara puing-puing bebatuan
Yang di bangun dari jerih payah penyair
Setiap malam hanya duduk dan menyerah diri
Lewat Zkirir dan Do'a
Namun perahu yang menggah dan berlayar
dan mengelilingi samudra biru
Tiba-tiba di terpa badai Modern
Yang datang dari segala arah.

Dan kini aku berlari
mencari puing-puing yang masih tersisa
Dari bebatuan dan ombak
Yang bergemuruh di sana-sini

Hingga tak ada lagi rasa
Yang menghalangi langkah perahuku
Agar aku bisa menemukan
Secercah sinar untuk hari esok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts